Senin, 06 Juni 2011

Hi there…

Last week was such a wonderful week. 

Menimbang ketidakefisienan kinerja pegawai di hari kejepit dan mengingat banyaknya pegawai yang mengajukan cuti pada hari kejepit sebelumnya, kali ini kantor saya menerapkan kebijakan cuti bersama. Sebagai karyawan baru yang belum mendapat jatah cuti tahunan, rasanya seperti mendapatkan durian runtuh bisa libur 4 hari berturut-turut. Jadilah saya mudik ke kampong halaman untuk berkumpul dengan keluarga tercinta dan bertemu dengan sahabat2 lama.

Rasanya menyenangkan bisa berkumpul lagi dengan sahabat2 lama. Meskipun hamper 5 tahun berlalu setelah hari kelulusan SMA kami, rasanya sangat menyenangkan bahwa mereka masih ada di sana sama seperti dulu. Tentu saja seiring bertambahnya usia, apa yang kami perbincangkan pun mengalami sedikit perubahan, sharing mengenai pekerjaan dan rencana masa depan (baca: pernikahan, red.) kerap kali menjadi trending topics. Ditemani secangkir kopi hangat, mendoan panas, nasi megono, serta pengamen dan pengemis yang datang silih berganti, pertemuan selama 4 jam itu terasa berjalan sangat cepat.  Sangat singkat memang tapi sungguh puas bisa bercengkrama dengan mereka lagi. Semoga kita bisa terus tetap seperti ini 5 tahun…10 tahun…ataupun 20 tahun lagi…



Thanks for the short yet meaningful night, terima kasih untuk petuah2 yang mencerahkan, terima kasih untuk kisah2 yang menginspirasi, terima kasih  untuk celotehan2 yang menambah wawasan. Terima kasih untuk waktu kalian AnisatulMaghfiroh, Intan Effendi, Ragil Maulana, Devi Ratnasari, Yoga Tsanindita, Puspita Siswi Pratiwi, Farid Ahmad, Nurul Rahmawati, Pungky Dwi Saputra, EkaYuningsih Saputri, Moh. Rofi’udin, dan terima kasih untuk traktirannya M.IlhamRamadhan.

***

Go Blog Again!!

Ngek ngok…dah hampir setahun ga nulis blog nih…

Cukup banyak hal yang terjadi selama 10 bulan terakhir ini. Mulai dari kabur dari skripsi dan backpackeran ke Malay-Sin, ujian pendadaran, kerja untuk pertama kalinya, resign untuk pertama kalinya juga, wisuda, luntang-luntung jadi pengangguran, sampe akhirnya dapet kerjaan lagi di tempat yang sekarang.

Ngabur dari skrip-sweet (lagi)
Setelah sebelumnya saya sempet menghindari skripsi dan kabur exchange ke negeri sakura, kali ini saya kabur lagi dari skripsi dan pergi ke Negara tetangga. Tapi tentu saja, secara kali ini saya ga dapet sponsor dari mana2, saya harus kerja sambilan dan nabung dulu buat jalan2 kali ini. Untungnya saya dapet tiket promo kursi gratis dari perusahaan penerbangan ini. Bersama dua orang teman, saya pergi ke Negara tetangga selama 7 hari dengan budget kurang dari 1,5 jt rupiah (all in, termasuk tiket pesawat PP). 

Sebelum berangkat,saya ga pamit sama ayah saya…. Seriously, I didn’t tell him that I wanted to go abroad, soalnya saya tahu kalau saya minta ijin, pasti ga bakal dikasih meskipun saya jalan2 pake duit saya sendiri. Padahal kan sayang banget kalo batal pergi waktu itu, kapan lagi coba bisa dapet tiket murah meriah yang bahkan lebih murah daripada tiket kereta kelas bisnis Jakarta-jogja??? Apalagi waktu itu saya lagi stuck banget sama skripsi and desperately need holiday. Akhirnya waktu itu saya Cuma pamit sama ibu saya dan akhirnya dengan restu dari ibu tercinta saya terbang ke negeri tetangga. Pulang jalan2, saya dimarahi oleh ayah saya,haha...

Ujian pendadaran dan komprehensif
Diluar berbagai desas-desus dan legenda yang mewarnai cerita mengenai 2 ujian ini, ujian saya terbilang cukup lancer dan normal. Saya bersyukur mendapatkan dosen2 penguji yang baik hati, walaupun kadang suka ngasih pertanyaan yang tricky. Akhirnya setelah berjuang selama 3 tahun 11 bulan, saya mendapatkan gelar sarjana di bulan Agsutus 2010.
Credit to: Prof. Dr. Zaki Baridwan, Ph.D., Mr. Bambang Riyanto,Ph.D., and Mr. Sumiyana, Ph.D.

Getting my first job and writing my first resignation letter
Sebagian besar mahasiswa akuntansi bercita-cita bekerja di KAP setelah lulus, begitu pula saya. And I made it. Alhamdulillah, 3 bulan sebelum saya lulus, saya di terima di salah satu KAP di ibukota. Meskipun banyak mendengar desas-desus yang kurang menyenangkan mengenai pekerjaan ini, saya memutuskan untuk mencobanya karena menurut saya, pekerjaan ini merupakan salah satu bidang kerja dimana ilmu2 yang saya pelajari selama saya kuliah akan benar2 saya terapkan. 

So I packed my stuffed and moved from Jogja to Jakarta to start a new life as an auditor. But, it only last for 2,5 months…yeep…ga keren dan sangat payah emang, tapi saya Cuma bertahan 2,5 bulan di sana. Banyak alasan, tetapi intinya adalah saya merasa bahwa tempat saya bukan di sana. Setelah pertimbangan yang panjang dan restu dari orang tua saya, akhirnya saya menulis surat pengunduran diri dan meninggalkan pekerjaan pertama saya.

Konsekuensi dari keputusan tersebut adalah saya menjadi pengangguran. Yupp… selama 3 bulan setelah resign saya menjadi penganguran.

Graduation Day
Setelah menunggu selama 6 bulan, akhirnya saya diwisuda di bulan Februari 2011. Seharusnya saya wisuda di bulan November, tetapi karena letusan gunung Merapi akhirnya wisuda November dibatalkan dan diganti di bulan Januari. 

And finally….here I am…
Dan Allah pun akhirnya mengabulkan doa saya. Dua minggu setelah wisuda saya packing lagi dan pindah ke pinggiran ibu kota.

Kantor saya sekarang memang tidak setenar kantor saya sebelumnya, tidak punya afiliasi asing, tidak terletak di gedung pencakar langit di pusat perkantoran di tengah kota, tidak punya lift, jauh dari mall, dan umurnya pun bisa dibilang masih seumur jagung. Tetapi kantor saya memberikan benefit dan fasilitas yang lebih baik, kesempatan berkembang yang lebih terbuka, dan lingkungan perusahaan yang lebih menyenangkan. Dan….tinggal di pinggiran ibu kota means lower cost of life… Selain itu, satu hal yang saya sukai dari kantor yang kecil adalah saya bisa mengenal seluruh orang-orang di dalamnya, mulai dari Direktur sampai ke satpam dan OB. 

Hopes that I can work well and do my best here :)

***