Sabtu, 23 Januari 2010

The Last Journey (in 2009)

Setelah menyusun rencana berbulan2 sebelumnya. Akhirnya perjalanan 7 hari 8 malam ini terealisasi juga di penghujung tahun 2009 yang lalu. Tokyo - Nikko - Fujikawaguchi - Osaka - Nara menjadi perjalanan terakhir saya di tahun 2009.

Tokyo
Layaknya ibukota suatu negara, Tokyo menawarkan modernitas kota megapolitan yang identik dengan gedung2 tinggi pencakar langit dan pusat-pusat perbelanjaan. Selain Imperial Palace dan Asakusa Temple saya tidak menemukan tempat lain yang memiliki nilai historis yang bisa dieksplorasi. Itulah sebabnya saya hanya menghabiskan waktu 1 hari untuk menjelajahi kota terbesar di Jepang ini. Mulai dari berbelanja omiyage di Asakusa, membandingkan harga barang2 elektronik di Akihabara, mengamati street fashion Harajuku, tenggelam dalam kerumunan manusia di stasiun tersibuk di Jepang - Shibuya, menikmati sore di East Garden of Imperial Palace, menyusuri jalananan penuh butik2 high class di Ginza, hingga mengakhiri malam dengan menikmati lampu malam kota dari puncak Government Office Building di Shibuya.


Kaminarimon Gate, Asakusa


Lolita Girls in Takeshita Dori, Harajuku


Flowers in East Garden of Imperial Palace


Tokyo Nightscape
View from Tokyo Government Office Building


Tokyo Tower


Nikko
Terletak 125 km di utara Tokyo, Nikko tidak hanya menawarkan keindahan alamnya yang luar biasa tetapi juga berbagai wisata budaya dengan nilai historis yang tak ternilai. Meskipun menurut banyak travel guide book Nikko paling indah di kala musim gugur, ternyata kota ini tidak kalah indahya di musim dingin. Hutan yang putih tertutup salju memberikan pemandangan yang tidak kalah menarik dengan daun-daun merah di musim gugur.


Chujenzi Lake, Nikko


Snowy Road in Nikko


Toshogu Shrine, Nikko
Lavishly decorated shrine built to show the power and strength of Tokugawa Ieyasu


Fujikawaguchi
Terletak di kaki Gunung Fuji, wilayah ini berkembang menjadi resor wisata yang dipenuhi villa-villa mewah. Kawaguchi Lake merupakan danau terbesar di antara 5 danau yang terletak di kaki gunung tertinggi di Jepang ini. Dengan banyaknya bangunan bergaya Eropa yang dibangun di sekitar danau, tempat ini mengingatkan saya pada danau-danau di Eropa yang sering saya lihat di film-film.


Mount Fuji
Picture taken from the bus


Kawaguchi Lake

Osaka
Tidak seperti perjalanan ke Tokyo yang direncanakan dengan matang, perjalanan ke Osaka seperti saya 'anak-tiri'kan. 'Let just go and see what that city has'. Itu yang ada dipikiran saya ketika memutuskan pergi ke kota terbesar ketiga di Jepang ini. Awalnya saya pikir tidak akan ada banyak tempat yang bisa saya kunjungi di kota ini karena berdasarkan apa yang saya baca di travel guide book and websites tidak terlalu banyak tempat yang cukup menarik di Osaka. Tetapi ternyata saya salah besar. Osaka is surprisingly really interesting. Hanya dengan 2,000 yen saya bisa mengunjungi kuil Buddha tertua di Jepang, menikmati pesiar mewah dengan Santa Maria Cruise, menonton indahnya sunset di Osaka Bay, serta menikmati pemandangan malam kota Osaka dari puncak WTC dan Umeda Building.


Pagoda at Shitennoji Temple
The oldest Buddhist Temple in Japan


Santa Maria Cruise at Osaka Bay


Sunset at Osaka Bay


Osaka City Nigthscape
Taken from Umeda Building


Dotombori Street
The most famous street market in Osaka


Nara
Nara menjadi kota tujuan terakhir dalam perjalanan saya kali ini. Kota kecil yang merupakan ibukota pertama Jepang ini terletak tidak begitu jauh di sebelah timur Osaka.


Todaiji Temple
The biggest wooden building in the world


Inside of Todaiji Temple
Biggest bronze buddha Statue in the world


***

That's my last journey in 2009. Saya harap saya bisa berkunjung ke banyak tempat lainnya di tahun 2010 ini.

Next Journey : South Korea, InsyaAllah on February 2010.

1 komentar: